mungkin amnesia melanda
cinta datang pergi tanpa permisideja vu hidup mati
pijar padam tak lelah henti
kadang lupa
bagaimana ?
kapan ?
kenapa ?
apa ?
lalu meraba kala buta rimbunan belukar
menatap mata aksara pda biru bening samudra
rasapun tercecap sahaya
asin
manis
pahit
getir
hambar
tapi bara asmara kian jalang menantang
siap melantakan jerami hingga mengabu
karna hasrat belenggu norma adat
bimbang berkata:
"cinta, kau slalu berwarna dalam bait puisi
terpahat abadi di dinding hati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar