Jumat, 30 April 2010

deja vu padamu

mungkin amnesia melanda
cinta datang pergi tanpa permisi
deja vu hidup mati
pijar padam tak lelah henti


kadang lupa
bagaimana ?
kapan ?
kenapa ?
apa ?


lalu meraba kala buta rimbunan belukar
menatap mata aksara pda biru bening samudra
rasapun tercecap sahaya

asin
manis
pahit
getir
hambar

tapi bara asmara kian jalang menantang
siap melantakan jerami hingga mengabu
karna hasrat belenggu norma adat


bimbang berkata:
"cinta, kau slalu berwarna dalam bait puisi
terpahat abadi di dinding hati"

Tidak ada komentar: