
Aku mengejamu
Di lekuk senja dengan haru
Ada sayatan menganga, basah di celahnya
“tak apa kubiasakan tanpa rasa” dengan wajah pasi
Bibir kita kian nyinyir, mengotakatik kata beraroma anyir
Pada selembar lontar kering berisi catatan akhir
Dengan bait bertinta darah tertusuk duri
Penamu adalah jantung yang mati
Bermata rusuk sisi kiri
Pun tanda baca
; berharakiri
(ajari aku membencimu)
IG Randa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar